Kamis, 30 Mei 2013

Perbedaan Must dengan have to




Bagi orang Indonesia yang sedang mempelajari tata bahasa inggri / english grammar seringkali bingung dengan perbedaan antara must dengan have to, sebab terjemahan keduanya sama yaitu "harus". jadi gimana dong?
Tenang saja pada blog ini akan dibahas secara kocak dan konyol, sebab kalau dibahas secara serius, nanti pada putus asa bahkan sampai nekat bunuh diri he..he..he..
Terjemahanya apa tadi?, "harus" ya!, ya memang harus sih, terus perbedaanya dimana apa terserah kita pinginya yang mana, kalo suasana hati sedang baik pilih must, truss kalo lagi bad mood pilih have to, gitu ya!
Oh! janganlah pula kau begitu (macam mana pula kau ini), sebab kalau salah pilih bisa-bisa nanti akan ada percekcokan, pertengkaran, bahkan sampai ada pertumpahan darah antara sesama manusia. Loh kok bisa gitu?. Lah! ya iya lah, masa ya iya dong!, begini penjelasanya :

Baik must maupun have to keduanya sama-sama menyatakan suatu "keharusan" ingat! keharusan bukan kehausan ya!. Perbedaanya "have to" digunakan untuk suatu tuntutan / keharusan berdasarkan adat, etika, norma, hukum, peraturan dan yang semacamnya lah, jadi bukan suatu keharusan berdasarkan kehendak sipembicara. Sedangkan "Must" digunakan untuk suatu tuntutan / keharusan berdasarkan kehendak sipembicara sendiri.

Misal ada contoh kalimat :
  1. You have to go home now.
  2. You must go home now.
Jika diterjemahkan hasil keduanya sama, tapi pada contoh 1 (satu) adalah menyuruh orang untuk pulang, mungkin karena adat didaerah tersebut melarang anak gadis pulang lebih dari jam 9 malam. Sedang untuk contoh 2 (dua) menyuruh orang tersebut untuk pulang, mungkin karena orangnya menyebalkan dan hanya mengganggu saja.]
Sekarang coba kita bayangkan jika kita menyuruh / mengharuskan orang untuk memadamkan rokoknya dengan contoh 2 (dua) kalimat berikut ini :
  1. You have to extinguish your cigarette here.
  2. You must extinguish your cigarette here.
jika contoh no. 1 (satu) diungkapkan maka yang terbayang oleh orang yang disuruh adalah masalah adat, etika, norma, hukum, peraturan dan yang semacamnya lah!, jadi bukan suatu keharusan berdasarkan kehendak sipembicara sendiri, jadi orang yang mengungkapkanya aman dari masalah antar pribadi. Beda halnya dengan contoh no.2 (dua) jika diungkapkan mungkin akan ada percekcokan, pertengkaran, bahkan samapai ada pertumpahan darah antara sesama manusia, sebab ungkapan ini bersifat pribadi atau kehendak sipembicara sendiri.
Sedang jika ditujukan untuk diri sendiri, juga masih mengikuti hukum diatas, contoh :
  1. I must call my girlfriend tomorrow. (my wish)
  2. I have to go to school. (school rule)
Have to

Kombinasi yang mungkin bisa dibentuk dari "have to" adalah sesuai dengan pokok (subjek) dan waktu (tenses).
Subjek
Infinitive
Preterite
past participle
Present Participle
I
have
had
had
having
we
have
had
had
having
you
have
had
had
having
they
have
had
had
having
he
has
had
had
having
she
has
had
had
having
it
has
had
had
Having


Perlu anda ketahui bahwa :
  1. have to yang berarti "harus" disini adalah kata kerja utama (main verb) bukan kata kerja bantu (auxiliary verb) untuk membentuk perfect tense, bentuk sintaks dari have to itu sendiri adalah : "Subjek + have + infinitive (with to)". Jadi pada "have to", "to" disini sebagai clue bahwa kata kerja yang datang sedudah have adalah kata kerja yang masih memakai to.
  2. Bentuk "have to" bisa digunakan untuk semua bentuk tenses (past, present, future).

Misal kita ingin menggunakan have to dalam tense :
Simple present Tense :
I have to learn today.
She has to learn today.
Simple Past Tense :
I had to learn yesterday.
She had to learn yesterday.
Present continuous Tense :
I am having to learn.
She is having to learn.
Present perfect tense :
I have had to learn in englishgrammar-id.blogspot.com.
She has had to learn in englishgrammar-id.blogspot.com.
Must
Beda halnya dengan must, must disini hanya berfungsi sebagai kata kerja bantu modal (modal auxiliary verb, bukan modal usaha lho he..he..he..).
Bentuk sintaks dari “Must” itu sendiri adalah :
Subjek + must + infinitive (tanpa to)
Berikut ini contoh kalimat yang salah dan benar :
You must to go home now. (salah)
You must go home now. (benar)
Kita ketahui kata kerja bantu modal (modal auxiliary verb) “Must” seperti halnya kata kerja bantu modal yang lain (can, may, must, shall, will), adalah :
1. Kata kerja yang tidak mempunyai bentuk infinitive with to, jadi “to can, to may, to must, to shall, to will” itu tidak ada. Sedangkan untuk yang lain pasti ada awalan “to” contoh : “to go, to come, to sing, etc” (Coba saja anda lihat di buku perihal daftar irregular verb).
2. Penggunaan modal auxiliary verb (can, may, must, shall, will) pada simple present tense untuk subjek orang ketiga tunggal (he, she, it) kata kerja utama tidak ditambah (s/es).
Pemakaian maksud “harus” dengan memakai must hanya bisa digunakan untuk bentuk waktu sekarang (present) dan akan datang (future). Jadi tidak bisa digunakan untuk lampau (past). Alasanya kenapa ya!, wah penulis sendiri belum bisa bernalar sampai kesitu mungkin sebaiknya kita tanyakan pada rumput yang bergoyang, angin yang berhembus dan awan yang berarak dilangit. He..he..he..(kabuuuurrr....).










Apa perbedaan antara ‘Must’ dan ‘Have to’ ?


‘Must’ dan ‘Have to’ sama2 berarti ‘harus’ dalam Bahasa Indonesia. Selain itu kata kerja yang mengikutinya juga harus dalam bentuk Verb one (V1) Present Tense.
Namun ada perbedaan dalam penggunaan keduanya. Coba diperhatikan 2 kalimat di bawah ini :
1. You must obey the rules.
2. You have to see Sun Temple, it is very fascinating.
Dalam kalimat pertama, keharusan bersifat mutlak. Setiap orang wajib mematuhi peraturan. Penggunaanmust lebih ditujukan kepada keharusan yang bersifat wajib dan tak dapat dihindari, atau berakibat merugikan bila tidak dilaksanakan.
Sedangkan dalam kalimat kedua, keharusan bersifat relatif, boleh dilakukan dan boleh tidak. Namun akan sangat baik bila dilakukan. Biasanya ‘have to’ digunakan dalam konteks persuasif untuk menganjurkan seseorang melakukan sesuatu yang baik atau penting namun tidak wajib dilakukan.
Selain itu ada perbedaan grammar. Must merupakan MODAL VERBS, sehingga tidak membutuhkan to be dalam penggunaannya sebagai kalimat positif maupun kalimat tanya :
·  We must pray everyday
·  We must not pray everyday
·  Must we pray everyday?
Sedangkan have to bukan Modal Verbs, sehingga levelnya sama dengan kata kerja lainnya dan penggunaannya membutuhkan to be
  • She has to go
  • She doesn’t have to go
  • Does she have to go?

Minggu, 26 Mei 2013

Perbedaan Penggunaan Have dan Have got




Penggunaan Have
Kata Kerja “have“, mempunyai banyak penggunaan dalam Bahasa Inggris. Kita bisa menggunakannya untuk menyatakan “Kepunyaan”, “Hubungan” dan lain sebagainya yang menyatakan sebuah aktivitas dan pengalaman. Kalau kita menggunakan kata “have” untuk menyatakan kepunyaan, hubungan dan bentuk pernyataan lainnya, maka kata “have” dan “have got” dapat dipakai:
  1. I have a house in the country.
  2. I have got a house in the country.
  3. I don’t have any brothers or sisters.
  4. I haven’t got any brothers or sisters.
  5. Do you have a cold?
  6. Have you got a cold?
Tetapi kalau kita ingin menyatakan sebuah aktivitas dan pengalaman, maka kata “have” sajalah yang dapat digunakan. “have got” tidak dapat dipakai:
  1. She is having a shower at the moment (BUKAN She is having got a shower at the moment)
  2. We are going to have a party next month (BUKAN We are going to have got a party next month)
  3. They had an argument (BUKAN They had got an argument)
Namun kalau kita ragu, lebih aman kita gunakan saja “have“, sebab bisa dipakai dalam situasi apapun seperti penjelasan di atas.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
  1. I/you/we/they have got a cold.
  2. He/she/it has got a cold.
  3. I/you/we/they haven’t got a cold.
  4. He/she/it hasn’t got a cold.
  5. Have I/you/we/they got a cold?
  6. Has he/she/it got a cold?
  1. I/you/we/they have a cold.
  2. He/she/it has a cold.
  3. I/you/we/they don’t have a cold.
  4. He/she/it doesn’t have a cold.
  5. Do I/you/we/they have a cold?
  6. Does he/she/it have a cold?




“Have” dan “have got” keduanya digunakan untuk menunjukkan kepemilikan. Contoh: “I have a pen”, dan “I have got a pen” memiliki makna yang sama (Saya punya sebuah pulpen). Berikut beberapa poin utama yang perlu diperhatikan ketika memilih kapan menggunakan have dan kapan menggunakan have got.
Have
Bentuk simple present dari have adalah sebagai berikut.
Tunggal
Afirmatif
I have a pen
You have a pen
She has a pen
He has a pen
It has a pen
Negatif
I do not have a pen = I don’t have a pen
You do not have a pen = You don’t have a pen
She does not have a pen = She doesn’t have a pen
He does not have a pen = He doesn’t have a pen
It does not have a pen = It doesn’t have a pen
Pertanyaan
Do I have a pen?
Do you have a pen?
Does she has a pen?
Does he has a pen?
Does it have a pen?
Jamak
Afirmatif
We have a pen
You have a pen
They have a pen
Negatif
We do not have a pen = We don’t have a pen
You do not have a pen = You don’t have a pen
They do not have a pen = They don’t have a pen
Pertanyaan
Do we have a pen?
Do you have a pen?
Do they have a pen?
Kita bisa membuat pertanyaan dengan kata have dengan menggunakan kata kerja bantu “to do.” Sebagai contoh:
- Positif: You have a pen.
- Bertanya: Do you have a pen?
- Have you a pen? Ini umumnya tidak benar, walaupun terkadang ditemukan dalam bahasa Inggris Britis.
Kata kerja have sering disingkat dalam Bahasa Inggris, tetapi apabila have digunakan untuk menunjukkan kepemilikan kita tidak boleh menggunakan singkatan. Jika kita ingin menyingkat have maka kita harus menggunakan have got (lihat berikut). Contoh:
  • I’ve a pen. He’s a pen. Kalimat ini tidak benar.
Jika do not dan does not menyertai have maka do not atau does not bisa disingkat menjadi don’t dan doesn’t. Sebagai contoh:
  • He doesn’t have a pen = He does not have a pen.
Bentuk simple present dari have got adalah sebagai berikut.
Have got
Tunggal
Afirmatif
I have got a pen = I’ve got a pen
You have got a pen = You’ve got a pen
She has got a pen = She’s got a pen
He has got a pen = He’s got a pen
It has got a pen = It’s got a pen
Negatif
I have not got a pen = I haven’t got a pen
You have not got a pen = You haven’t got a pen
She has not got a pen = She hasn’t got a pen
He has not got a pen = He hasn’t got a pen
It has not got a pen = It hasn’t got a pen
Pertanyaan
Have I got a pen?
Have you got a pen?
Has he got a pen?
Has she got a pen?
Has it got a pen?
Jamak
Afirmatif
We have got a pen = We’ve got a pen
You have got a pen = You’ve got a pen
They have got a pen = They’ve got a pen
Negatif
We have not got a pen = We haven’t got a pen
You have not got a pen = You haven’t got a pen
They have not got a pen = They haven’t got a pen
Pertanyaan
Have we got a pen?
Have you got a pen?
Have they got a pen?
Pernyataan-pernyataan afirmatif bisa menggunakan singkatan dari have got, sebagai contoh:
  • I have got some food = I’ve got some food
  • He has got some food = He’s got some food
Singkatan negatif sebagai berikut:
  • I haven’t got any food = I have not got any food
  • She hasn’t got any food = She has not got any food
Have got merupakan bentuk yang agak tidak lazim karena ini merupakan bentuk perfect tense yang belum kita pelajari pada unit-unit sebelumnya. Juga perlu diingat bahwa kata kerja have memiliki banyak kegunaan, tetapi penjelasan diatas hanya untuk kegunaannya sebagai bentuk kepemilikan.
Contoh penggunaan dalam percakapan
1) What have you got?
I’ve got a new jacket. How about you?
I’ve got a some new T-shirts.
2) What do your friends look like?
Greg’s got brown hair, glasses and he’s really tall. Cindy’s got blond hair, blue eyes and she’s slim.
Let’s meet them together!
3) I’ve got a new apartment.
That’s great! What’s it like?
Well, it’s got two bedrooms, a big living room and a bathroom.
Has it got a nice view?
Sure, you can see the ocean from my window.
That’s excellent.
Kosa kata baru:
Have = mempunyai
have got = mempunyai
jacket = jaket
T-shirt = T-shirt
look like = kelihatan seperti
Greg nama anak laki-laki
brown = cokelat
hair = rambut
glasses = gelas
Cindy nama anak perempuan
blond = pirang
Blue = biru
eyes = mata
slim = ramping
meet = bertemu
bedroom = kamar tidur
living room = ruang tamu
bathroom = kamar mandi
view = melihat
ocean = laut
window = jendela




Have got and Have (Part 1)

Penggunaan “have got” dan “have” gak asing lagi dalam penggunaan bahasa Inggris. Nah, di sini bakal dijelasin beberapa bentuk penggunaan dari “have got and have” yang ternyata ada lebih dari satu.

Have got dan have biasanya digunakan buat kepemilikan, hubungan, masalah penyakit. Buat kasus-kasus ini, kita bisa pake keduanya, baik itu have got maupun have.

Contoh kalimatnya seperti berikut:
1a. "We have got a new house."
1b. "We have a new house."
[Kami punya sebuah rumah baru.]

2a. "David has got a girlfriend."
2b. "David has a girlfriend."
[David mempunyai seorang pacar.]

3a. "I have got a bad cold."
3b. "I have bad cold."
[Gue lagi demam parah.]

4a. "She has got a few problems."
4b. "She has a few problems."
[Dia mempunyai beberapa masalah.]

Penggunaan have got dan have buat kasus-kasus di atas bisa digunakan kapan aja. Konteks kalimat (a) dan (b) pun sama, gak ada bedanya.
Nah, ada satu hal penting yang mesti kamu tau, untuk kasus-kasus di atas, kita gak bisa pake bentuk continuous (misal am having).

Misalkan ada kalimat berikut ini:

"We are enjoying their gig. We have got/ We have a nice spot."
[Kita sedang menikmati gig mereka. Kita mendapatkan spot yang bagus]

Have got/ have pada kalimat di atas kan menyatakan kepemilikan, itu  
sebabnya kita gak nulis "We're having a nice spot".

Jika kita ingin membentuk kalimat yang menggunakan continuous, bentuk kalimatnya bisa seperti berikut:
We are enjoying their gig. We are having a great time.
[Kita sedang menikmati gig mereka. Kita sedang bersenang-senang.]

Kalo bentuk seperti kalimat di atas, bentuk “have got” gak bisa dipake.
Ok, tadi baru saja dijelaskan penggunaan have got dan have untuk kasus kepemilikan, hubungan; baik keluarga, teman, dll, dan juga masalah penyakit.

Untuk kasus penggunaan bentuk continuous seperti having akan dijelaskan di bab lainnya.






Dessigning assessment tasks : interactive speaking
In design assessment tasks of interactive speaking through some process.
1.     Interview
Interview can vary in lenth from perhaps five to fourty-five minutes, dependig on their purpose and context. Placement interview, designed to get a quick spoken sample from a student in order to verify placement into a course, may need  only five minutes if the interviewer is trained to evaluate the output accurately.
                He suggested that student will perform at their best if they are led through four stages.
1.       Warm-up
2.       Level check
3.       Probe
4.       Wind-down

2.     Role play
Role play is a popular  pedagogical activity in communicatve language teaching classes
As an assessment device, role play opens some windows of opportunity for test-taker to use discourse that might otherwise be difficult to elicit.

3.     Discussions and conversations
Discussions may be especially appropriate task through which to elicit and observe such abilities as ;
a.       Topic nomination, maintenance, and termination
b.      Attention getting, interrupting, floor holding, control.
c.       Clarifying, questioning, paraphrasing .
d.      Comprehension signals (nodding, “uh-huh,” hmm “,etc.
e.      Negotiating meaning
f.        Intonation pattern for pragmatic effect.
g.       Kinesic, eye contact, proxemies, body language.
h.      Politeness, formality, and other sociolinguistic factors.


4.     Games
Among informal assessment devices are a variety of games that directly involve language production. Consider the following types:
a.       Tinkertoy
b.      Crossword puzzeles
c.       Information gap grids.
d.      City map

The benefit of such an informal assessment may not be as much in a sumative  evaluation as in its formative nature with wash back for the student.

5.     Oral proficienciey interview (OPI)

The OPI is the result of a historical progression of revisions under the auspices of several agencies, including the educational testing service and the american council on teaching foreign language (ACTFL)